Jakarta - Apa jadinya ketika seorang desainer aksesori kenamaan sekelas Rinaldy A. Yunardi merancang sebuah headpiece yang inspirasinya datang dari blinds atau tirai jendela?
Dikenal sebagai desainer aksesori, Yung Yung, begitu sapaan akrabnya, mendapat kesempatan untuk berkolaborasi dengan Coulisse, label blinds atau tirai penutup jendela asal Belanda.
Dari tangan dingin Yung Yung, lahirlah tiga buah karya seni tirai dalam rupa topi yang inspirasinya datang dari 'fashion meets interior'. Ketiganya tampil perdana di depan publik saat peluncuran Coulisse di pameran 'Colours of Indonesia 2016: Hotel No.12', Senayan City, Selasa (20/9/2016).
Diugkapkan Jenfilia Suwandrei Arifin, direktur Coulisse Indonesia, ide awal datang saat tim Coulisse berdiskusi dengan desainer interior Ari Juwono tentang kolaborasi fashion dan interior untuk menandai kehadiran Coulisse di Indonesia.
"Mas Ari mengusulkan untuk mengajak Mas Yung Yung. Menurut kami, karyanya yang glamor dan artistik sangat mewakili brand image kami yang premium dengan target elegance market," ujar Jenfilia.
Bagi Yung Yung, kolaborasi ini menawarkan tantangan tersendiri mengingat ia belum pernah menarik inspirasi dari sebuah tirai jendela.
"Saya orangnya suka dengan tantangan, termasuk mengeksplor material yang belum pernah saya jamah," kata desainer yang telah berkiprah selama 20 tahun sebagai desainer aksesori.
Untuk kolaborasi ini, ia menarik inspirasi dari blind putih bermaterial jaquards dengan motif floral dan heksagonal. Adapun warna putih ia pilih agar karyanya tetap terlihat clean dan modern.
Ia lalu mengkreasikan bahan tersebut menjadi sebuah headpiece yang hasil akhirnya menyerupai kap lampu yang mewakili unsur interior. "Butuh waktu 1,5 bulan untuk membuatnya," kata Yung Yung.
Untuk saat ini ketiga karya tersebut hanya sebagai art piece bukan untuk kepentingan komersial. Namun baik Yung Yung dan Jenfilia tidak menutup kemungkinan untuk berkolaborasi lagi untuk meluncurkan koleksi blinds yang bisa diaplikasikan untuk sehari-hari.
(dng/ays)
